Wisata Wonosobo

Candi Dieng

Candi Arjuna

Kompleks Candi Arjuna

Kompleks candi tertua yang ada di Pulau Jawa berada pada ketinggian 2.000 mdpl dan menjadi salah satu kompleks candi tertinggi. Banyak orang menganggap Kompleks Candi ini namanya Candi Arjuna, padahal Arjuna merupakan salah satu nama candi di kompleks tersebut. Kompleks candi tersebut terbagi atas tiga kelompok candi dan satu yang berdiri sendiri. Kelompok Arjuna, Dwarawati, Gatotkaca dan satu yang berdiri sendiri yaitu Bima.

Sejarah Berdirinya Candi Arjuna

Menurut penelitian para ahli, kompleks ini berdiri antara abad ke-8 dan ke-9 sehingga banyak yang menganggap sebagai candi tertua se Pulau Jawa. Tidak jelas terkait kapan dan alasan apa pembangunan kompleks candi ini karena tidak adanya bukti tertulis seperti prasasti. Namun para ahli mempercayai kompleks candi tersebut berdiri atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya.

Berdasarkan arsitekturnya, bangunan tersebut menganut gaya Jawa Tengah bagian utara dan memiliki kemiripan arsitektur dengan beberapa candi lain seperti Candi Gedong Songo di Kabupaten Semarang, Candi Badut di Jawa Timur, serta Candi Cangkuang dan Bojongmende di Jawa Barat. Kemiripan ini menandakan bahwa bangunan-bangunan tersebut berdiri pada masa-masa yang sama.

Baca Juga: Misteri Sejarah Candi Dieng

Arsitekturnya yang menganut gaya Jawa Tengah bagian utara memiliki karakteristik ukuran yang lebih kecil, sederhana, dan ornamen dinding yang relatif kurang jika dibandingkan dengan Candi Kalasan atau Candi Prambanan. Kelompok candi di Jawa Tengah bagian utara memiliki arsitektur yang tidak beraturan dengan variasi gaya masing-masing daerah. Hal ini jauh berbeda dengan candi yang ada di Jawa Tengah bagian selatan yang berdiri megah lengkap dengan perwara seragam.

Penemuan Kembali

Pada tahun 1814 ketika tentara Inggris sedang berlibur, berhasil menemukan candi pertama kali yang saat itu masih terendam air telaga. Pada tahun 1956 Van Kingsbergen memimpin upaya pengeringan telaga untuk mengangkat serpihan candi yang sudah berserakan. Upaya pembersihan berlanjut pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1964, lanjut dengan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kingsbergen.

Wisata Lainnya
Gunung Cilik
Gunung Cilik Wonosobo menawarkan pengalaman mendaki yang menyegarkan dengan pemandangan alam yang memukau dan suasana sejuk pegunungan.
Selengkapnya
Air Terjun Sikarim
Air Terjun Sikarim yang tingginya sekitar 24 meter pada ketinggian 1800mdpl. Tempat ini menyuguhkan kedamaian alam yang masih perawan serta gemuruh air dibalik kesunyian.
Selengkapnya
Batu Pandang Ratapan Angin
Batu Pandang Ratapan Angin menjadi salah satu destinasi terbaik. Merupakan bukit yang terdapat batu besar untuk melihat view Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Selengkapnya
Kahyangan Skyline
Kahyangan Skyline termasuk tempat wisata baru di Lembah Bukit Seroja. Meski terbilang baru, tempat ini berhasil menyita perhatian wisatawan berkat keindahan pemandangannya.
Selengkapnya
Bukit Sikunir
Bukit Sikunir adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian 2.300 mdpl yang menyuguhkan keindahan berupa delapan gunung dari atas bukit.
Selengkapnya
Telaga Menjer
Telaga Menjer merupakan telaga terluas di Wonosobo. Memiliki luas sekitar 70 Ha dengan kedalaman 60 meter. Berada pada ketinggian 1300 Mdpl, tepatnya di bawah Gunung Sikudi.
Selengkapnya