Bentuknya unik, lucu dan menggemaskan mirip di film Shaun The Sheep. Secara sekilas, Dombos (Domba Wonosobo) mirip dengan domba lokal secara bentuk dan warna. Namun beda dengan domba ekor tipis atau banyak yang menyebut sebagai domba lokal, dombos memiliki badan yang lebih besar, rambut (gembel) yang berbulu lebih halus (wool), rambut berwarna putih kekuningan, dan bentuk telinga mengarah ke samping.
Potensi Ekonomi Domba Wonosobo
Domba lucu Wonosobo ini memiliki potensi ekonomi yang bagus, bisa untuk tujuan produksi daging dan bulu (wool). Sebagai penghasil daging, ternak ini mempunyai pertumbuhan yang cepat. Juga bisa sebagai penghasil bulu, karena memiliki bulu lebat di tubuhnya kecuali pada bagian muka, kaki dan perut bagian bawah. Bulu (wool) nya mempunyai kualitas tinggi yang bisa untuk membuat produk kerajinan rumah tangga yang bernilai ekonomi tinggi. Selain untuk wool, bulu tersebut bisa bernilai ekonomi sebagai bahan berbagai kerajinan yang terbuat dengan kulit rami (daun rami merupakan pakan utama Dombos) mulai dari peci, tas hingga rompi anti peluru.
Baca juga : Sejarah Tari Lengger Khas Wonosobo
Cara Pemeliharaan
Cara pemeliharaan Dombos mirip dengan domba lokal. Bedanya adalah jumlah pakan yang dibutuhkan hingga 3x dari kebutuhan domba lokal. Bisa menggunakan pakan konsentrat dan hijauan secara bergantian demi memenuhi kebutuhan dombos. Jadwal pemberian pakan yaitu pagi konsentrat sebanyak 3% dari berat badan (BB), sedangkan siang dan sore pakan hijauan. Air minum tersedia secara ad libitum, yang artinya tidak terbatas atau selalu ada.
Pemberian pakan hijauan odot dan kolonjono biasanya saat kondisi sudah di chopper sepanjang kurang lebih 2cm. Pemberian kolonjono yang sudah di chopper ini ternyata dapat meningkatkan nafsu makan dan mempermudah dombos dalam mencerna kolonjono tersebut. Perawatan domba ini sangat mudah jika sudah terbiasa. Buat kalian yang tertarik untuk beternak Domba Wonosobo dengan pakan full hijauan bisa lihat video Ternak Domba Wonosobo Pakan Full Hijauan.
- Bagikan