Sejarah Berdirinya Candi Dieng
Menurut penelitian para ahli, sejarah Candi Dieng dibangun antara abad ke-8 dan ke-9 sehingga dianggap sebagai candi tertua di Pulau Jawa. Tidak jelas terkait kapan dan alasan apa pembangunan kompleks candi ini karena tidak adanya bukti tertulis seperti prasasti. Namun para ahli mempercayai Candi Dieng dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya.
Penemuan Kembali
Para ahli memperkirakan bahwa Candi Dieng dibangun melalui dua tahap. Tahap pertama meliputi Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, dan Candi Gatotkaca, diperkirakan dilakukan akhir abad 7 hingga abad 8. Pembangunan berlanjut pada tahap kedua sampai sekitar tahun 780 M.
Kompleks candi ini ditemukan kembali pada 1814 oleh seorang tentara Inggris yang kala itu sedang berwisata ke kawasan Dieng. Saat itu, ia melihat ada sekumpulan candi yang tergenang air telaga.
Pengeringan air telaga baru dilakukan pada 1856 yang dipimpin oleh Isidore van Kinsbergen. Upaya pembersihan dilanjutkan pemerintah Hindia Belanda hingga tahun 1864, dengan Van Kinsbergen sebagai pencatat dan pengambil gambar.
Baca Selengkapnya : Candi Dieng
Kelompok Candi Dieng
Kompleks Candi Dieng terbagi menjadi 3 kelompok gugusan candi-candi dan dengan satu candi yang berdiri sendiri. Candi-candi tersebut dinamakan dengan mengadopsi nama-nama dari tokoh atau istilah dalam epos Mahabarata.
Tiga kelompok candi tersebut adalah kelompok Arjuna, kelompok Gatotkaca, dan kelompok Dwarawati, dan satu candi yang berdiri sendiri adalah Candi Bima.
Kompleks Candi Dieng menjadi lokasi pelaksanaan festival budaya tahunan masyarakat Dieng yaitu Dieng Culture Festival. Acara Dieng Culture Festival ini merupakan sebuah gelaran yang didedikasikan secara khusus untuk ritual jamasan rambut gimbal anak-anak masyarakat Dieng.
- Bagikan